Senin, 05 Desember 2011 0 komentar

TINGGAL SATU ATAP DENGAN SEDERET COWOK, Hm...

Wah, sekolah jauh sama orang tua?
Mesti buru-buru cari tempat kos nih?
Kos campur enggak ya?!?
Wah binguuuung!!! 

Sebelum memutuskan tinggal di kos campuran, baca dulu apa saja keuntungan dan kerugiannya girls, here...

Positive
  • Jika terpaksa pulang malam akibat ngerjain tugas, nggak ada risiko gerbang kos sudah dikunci - kos campur jarang ada aturan jam malam seh. Cuma emang ada beberapa tempat kos yang masih menggunakan aturan jam malam, so survey aja dulu ke Ibu kos-nya sebelum nyewa rumah kos ya :)
  • Gampang minta pertolongan dalam kondisi 'darurat'. Misalnya ganti bohlam lampu, mengangkat galon air, atau mengusir mantan yang sudah berubah jadi penguntit (he).
  • Menambah kenalan cowok. Lumayan siapa tahu ada yang bisa digebet atau paling enggak mereka punya teman lain yang bisa digebet.
  • Jika kamar mandinya lagi full, enggak usah khawatir buat nunggu lama, karena cowok biasanya mandinya cepet.
  • Saat harus keluar larut malam bisa minta temenin atau anterin - apalagi jika ada yang naksir kita, bisa dimanfaatin tuh buat jadi sopir (don't do it at your home, he...)
  • Nggak susah kalau mau kerja kelompok, karena teman cowok biasanya boleh masuk kamar (asal jangan disalahgunakan untuk nyelundupin pacar ya)
Negative
  • Siap-siap terganggu! Cowok suka mendengarkan musik dengan volume maksimal, main gitar (yah mending kalau petikan gitarnya keren, kalau petikan gitarnya kayak suara nenek batuk-batuk, nah itu yang gawat), so! siap-siap aja key :)
  • Harus lebih hati-hati pas mandi, jangan sampai ada yang iseng buat ngintip, apalagi untuk kamar mandi yang ada di luar kamar
  • Agak enggak enak hati pas menjemur underwear, dia jadi tahu deh warna underwear kita
  • Enggak bisa sembarangan buat pakai baju, apalagi yang minim, entar dikira ngundang lagi...
  • Suka 'dirampok', mulai dari cemilan hingga peralatan mandi. Biasalah cowok paling malas 'nyetok' tapi paling rajin minta
  • Jika penghuni lain lihat seringnya cowok keluar-masuk kamar kita, siap-siap aja digosipin

So, itu dulu Positive and Negative kos campuran. So, sekarang ada di tangan kamu, mau milih kos campuran atau kos gender atau malah... enggak jadi ngekos (wah gawat, he).
Sekian dulu, tunggu post selanjutnya ya :) 
Senin, 28 November 2011 0 komentar

QUEEN OF REVERSALS EPISODE 4

“Hei, Yong Shik, apa yang kau lakukan disini?” Yong Shik menatap Bong Jong Soo sambil tersenyum, kemudian matanya mengarah ke papan nama didepannya [Direktur Restrukturisasi, Goo Yong Shik].
Bong Joon Soo terkejut “Hei, Goo Yong Shik, berarti kau adalah Direktur Restrukturisasi?”. Kang Woo, sekretaris Yong Shik membenarkan dan bertanya “Apa kau Bong Joon Soo dari Tim Perencanaan?” Bong Joon Soo mengiyakan namun tersirat ketakutan dimatanya, kembali Ia teringat pada apa yang pernah Ia lakukan pada Yong Shik di camp wamil.
Joon Soo: “Tahukah kamu saat kapan kau akan paling menderita? Saat latihan atau setelahnya? Kau anak belum gede, apa kau tahu arti kehidupan? Kenapa kau terus-terusan berbohong pada orang lain bahwa kau anak orang kaya? Dengarlah, penderitaanmu baru saja dimulai, kau dengar, nanti sapalah aku setiap hari, sekarang lari keliling lapangan 50 kali”
Yong Shik agak terkejut, tapi dengan terpaksa melakukannya juga.
Bong Joon Soo terus saja mengingat apa yang Ia katakan pada Yong Shik di camp wamil dulu ‘penderitaanmu baru saja dimulai’. Melihat Joon Soo yang agak tegang, Kang Woo menyodorkan air putih padanya. (Kang Woo ini salah satu sekretaris favoritku setelah Sekretarisnya Kim Joo Woon tentunya, Secret Garden, kalau yang ini sekretarisnya memang lebih galak dari bosnya, he…)
Kang Woo: “Mengingat situasi perusahaan saat ini, kita tidak punya pilihan lain selain memotong 50% dari keseluruhan karyawan, tidakkah kau ingin mendapatkan pekerjaan di perusahaan lain?” 
Joon Soo: “Aku tidak pernah berfikir untuk bekerja di perusahaan lain, apakah kau berfikir untuk menyuruhku berhenti dari sini?”
Kang Woo: “Kami tidak akan hanya membiarkanmu pergi, hari ini aku memanggilmu kesini adalah adakah yang bisa perusahaan lakukan untuk Bon Joon Soo? Dengarlah, kali ini kami akan mengerahkan kekuatan kami untuk memberikan 3 bulan tunjangan sebagai kompensasi dan saat itu kami juga akan menaggung biaya Asuransi, dan kami akan membantumu untuk mendapatkan pekerjaan yang lainnya, bagaimana menurutmu?”
Bon Joon Soo agak panik dan meminta segelas air.
Yoo Kyung menelepon Hwang Tae Hee dan mengatakan bahwa suaminya dipanggil Tim Restrukturisasi untuk diwawancarai. Tae Hee terkejut dan segera menuju ke Queen.
Interview pertama Bon Joon Soo sudah selesai. Ia pun segera bangkit, tapi bukan Bon Joon Soo namanya kalau tanpa spontanitas. Ia pun kembali berbalik menatap ke arah Sekretaris Kang.
Joon Soo: “Kenapa harus aku? Apa kesalahan yang telah aku perbuat?” Kang Woo: “Selama lima tahun terakhir, kau memiliki nilai terendah di setiap departemen,”
Joon Soo: “Itu karena aku selalu berjalan di jalan yang benar dan jika kukatakan dengan vulgar, disini banyak sekali yang memiliki kolega seorang bos, merekalah yang akan lebih dahulu mendapat promosi, apa itu beralasan jika memecat karyawan yang tidak memiliki kolega namun bekerja siang dan malam untuk perusahaan? kenapa perusahaan hanya mendukung yang kuat? Ini abad le-21”
Yong Shik: “Kau bilang kau hanya dimotivasi oleh kesetiaanmu pada perusahaan, tapi, 2 hari yang lalu…” 
flashback…
Joon Soo: “Aku harus segera berhenti dari perusahaan yang brengsek ini dan jika ada perusahaan yang aku datangi, aigoo… lebih baik aku pergi, aku harap setelah aku pergi, perusahaan ini akan bangkrut,”  
Yong Shik: “…itu yang kau katakan” 
Joon Soo: “Aku tidak tahu” 
Yong Shik: “Aku mendengar seseorang di sebelahmu mendengar hal itu dengan sangat baik,” 
Joon Soo: “Meskipun aku mengatakannya, itu tidak berasal dari dasar hatiku, aku adalah tipe orang yang selalu berbuat baik, tapi aku memang punya kebiasaan buruk dengan mengatakan hal-hal yang tidak penting setelah minum,”
Yong Shik: “Tapi dari apa yang kudengar, kau hampir selalu mengatakannya,” 
Joon Soo: “Siapa yang mengatakan itu?”
Tae Hee sedang menerima telepon dari Yoo Kyung dan Ia ingin segera menemui suaminya. Tanpa sengaja Ia bertabrakan dengan Yong Shik dan handphone keduanya terjatuh.
Tae Hee: “Hei lain kali lihat jalan saat kau sedang berjalan” . Tapi sepertinya Yong Shik tidak dalam keadaan prima hari itu, jadi Ia tidak terlalu menghiraukan kata-kata Tae Hee dan pergi.
Tae Hee: “Bagimana mungkin di dunia ini ada orang yang seperti itu, dia seperti seekor monyet, hanya memandangku dan pergi” (Masa Park Shi Hoo dibilang monyet?!?)
Tae Hee bertemu dengan Yoo Kyung di café kantor dan menceritakan semua yang Ia ketahui mengenai Interview kantor pada wanita itu.
Direktur Han sedang melakukan olah tubuh, begitulah caranya supaya tetap tampil bugar walau umur sudah kian bertambah.
Sekretarisnya melaporkan bahwa Sekretaris Baek ingin bertemu dengannya dan Ia mempersilahkan gadis itu masuk.
Baek Yoo Jin benar-benar memuji bentuk tubuh Direktur Han yang tidak sama dengan orang-orang seusianya “Aku sangat ingin menjadi sepertimu”. Direktur Han “Tentu saja, jangan tunggu nanti setelah kau memiliki suami dan memiliki anak, hiduplah dengan pintar,”
Direktur Han kemudian menanyakan maksud kedatangan Baek Yoo Jin mencarinya. Gadis itu berkata bahwa hari ini nama karyawan di timnya yang akan diinterview sudah diberikan. Tapi ada satu orang yang tidak pantas pergi.

Direktur Han: “Bon Joon Soo? Bukankah aku sudah menyuruhmu untuk mengurusnya?”

Yoo Jin: “Iya, tapi saya sudah melakukan banyak pertimbangan, Bon Joon Soo sudah sangat membantu perusahaan selama ini, jadi mungkin saja untuk memberikan Ia kesempatan,” 

Direktur Han: “Kenapa kau selalu melindungin Bon Joon Soo, apa kau memiliki alas an yang lainnya?

Baek Yoo Jin agak panik namun segera menguasai diri dan berkata bahwa itu karena sifat natural seorang pimpinan tim keluar dari dalam dirinya. Kemudian Direktur Han malah menawarkan untuk mengajak Baek Yoo Jin shopping sambil dengan ekspresi menyelidik.
Baek Yoo Jin keluar dari kantor Direktur Han dengan wajah kusut, sepertinya permohonannya ditolak. Kemudian Ia melihat Bon Joon Soo sedang duduk diluar.
Baek Yoo Jin mendekatinya dan duduk didekat pria itu. “Apakah kau pergi ke tempat Interview? Jika kau sedang di-interview, kau tidak bisa berbicara terlalu banyak, pertama-tama dengarkan apa yang mereka katakan, jika kau ketahuan berkata salah,  maka secepat itu juga kamu akan ditangkap”
Joon Soo: “Apa kau ingin menambah minyak pada api? apa kesalahan yang aku katakan?”

Yoo Jin: “Bukankah aku menyuruhmu untuk tidak menikah?" 

Joon Soo: “Bisakah kau pergi, meskipun kau tidak disini, kepalaku sudah cukup sakit,”
Baek Yoo Jin bangkit, tapi sebelumnya Ia sempat berkata “Ingat bukan aku yang menyalakan api, tapi kau,” lalu Ia pergi.
Hwang Tae mengangkat teleponnya, kemudian Ia mendengar “Yong Shik Oppa”. Dan dengan baik hatinya Ia menjawab “Siapa Yong Shik Oppa?”, mereka berdua akhirnya bertengkar. Hwang Tae Hee bingung, sebenarnya siapa ini?
Tae Hee sadar bahwa handphone-nya sudah tertukar dengan seseorang yang bernama Yong-Shik atau Yong-Dal itu. Dan Ia mengingat kembali saat Ia bertabrakan dengan seorang pria di pintu basement.
Disisi lain, Yong Shik juga menerima telepon dari tempat-tempat aneh, seperti Laundry shop - katanya supaya dia cepat mengambil pakaiannya, juga sempat dari supermarket, dan yang lainnya.
Kang Woo: “Apa yang terjadi? Apa handphone-mu tertukar dengan seorang ahjumma?”
Yong Shik: “Aku tidak tahu” 

Kemudian ketika ada panggilan berikutnya, Yong Shik segera mematikan handphone itu.


Yong Shik: “Besok belikan aku handphone yang baru”
Kang Woo: “Bukankah jika handphone-mu tertukar, kamu harus mendapatkannya kembali?”
Yong Shik: “Tidak perlu, itu terlalu merepotkan”
Kang Woo: “Tapi disana pasti ada beberapa kontak yang kau butuhkan,”
Yong Shik: “Tidak ada”
Kang Woo: “Siapa tahu temanmu menelepon” 
Yong Shik: “Kubilang Tidak Ada!” 
Kang Woo: “Karena hidupmu terlalu terisolir, jadi kau tidak punya teman selain aku,”
Yong Shik: “Siapa bilang kau temanku? Kau sekretarisku!”
Kang Woo: “Oh, jadi kau sama sekali tidak punya teman,”
Yong Shik geram dengan tingkah sekretarisnya ini dan memukul kepalanya (Hebat, sekretarisnya lebih galak dari Bos-nya, 2 thumbs up for Kang Woo ^^, aksi mereka berdua ini memang pas, kocak). ^^

Tae Hee marah karena teleponnya dimatikan oleh pria-yang-tadi-Ia-tabrak-di-basement (a.ka Yong Shik), jadinya Ia tidak bisa menghubunginya balik dan mendapatkan handphone-nya kembali. Tae Hee juga marah karena Ia baru saja membeli handphone itu beberapa hari yang lalu, sedangkan handphone milik pria-yang-tadi-Ia-tabrak-di-basement adalah merk lama. 

Ketika Tae Hee sedang bergumam sendiri, datang rombongan Direktur Han dari arah yang berlawanan. Mereka-pun sama-sama etrkejut satu sama lain.




Direktur Han: “Lama tidak bertemu, sudah 4 atau 5 tahun?” 
Tae Hee: “5 tahun”
Direktur Han: “Sesaat aku sempat memikirkamu, bagaimana aku bisa melupakanmu jika secara terus-menerus ada telepon yang menanyakan tentang dirimu? Aku dengar kau memberikan proposalmu pada sebuah perusahaan kecil, aku mendengarnya dari direktur departemen personalia, bukankah kau pernah bilang bahwa kau akan baik-baik saja sendiri? Ternyata tidak mudah dibandingkan dengan apa yang telah kau pikirkan’kan?
Tae Hee: “Ya, itu berjalan tidak sesuai rencana, aku ingin sesuatu yang segar, tapi dibandingkan dengan kemampuanku, semua orang memilih untuk mempercayaimu”
Direktur Han: “Apa kau pikir aku tidak memiliki kemampuan itu? Aku punya sedikit tenaga untuk membuat orang tampak bodoh, aku bisa membuat orang untuk berhentis selamanya dari industry ini, apakah suamimu bekerja dengan baik? biarkan dia bekerja keras sampai Ia meninggalkan perusahaan,”
Bon Joon Soo belum pulang juga. Tae Hee khawatir kemudian mencari suaminya. Ia mencarinya didepan apartemen, di taman bermain, di tempat tunggu bis, tapi tidak juga Ia temukan. Sampai akhirnya Ia melihat seorang pria tertidur di dalam lift dan pria itu adalah suaminya sendiri.
Tae Hee geram melihatnya, kemudian menganggut Joon Soo menggunakan kereta dorong. Seorang ahjumma tampak keheranan melihat mereka.
Setibanya di rumah, Tae Hee menidurkan Joon Soo di sofa dan memasukkan beberapa sendok air batu ke dalam baju pria itu. Satu detik tanpa reaksi, detik kedua, detik ketiga,… dan pada detik kedelapan ternyata baru ada reaksi dari Mister Bon Joon Soo. Dengan gaya dansa a’la Joon Soo-nya pria itu terkejut dan langsung bangun, kedinginan.
This is my favorite pic (tidak bisa berhenti tertawa :D)
Tae Hee marah karena Ia tidak bisa menghubungi Joon Soo dan Ia juga bertanya mengenai interview-nya hari ini. Dengan santai dan percaya diri pria itu menjawab “Direktur Restrukturisasi itu adalah anakku di militer,”
Tae Hee: “Apa? Anak? Bahkan kau punya anak sekarang?” 
Joon Soo: “Itu bukan seperti itu, anak itu selalu mendengarkan kata-kataku saat wamil dulu,”
Tae Hee: “Apa kau menyiksa anak itu? Tidakkah ini lebih berbahaya lagi?”

Joon Soo: “Itu karena kau tidak mengerti mengenai kehidupan laki-laki, dimulai muda maka kau akan selamanya muda, hahaha, Yong Shik dan dan aku bahkan bertukar pandangan, anak itu bahkan tidak berani beradu pandangan denganku, itu karena dia takut, ketika wamil, aku adalah ayahnya,” (Joon Soo ini kebangetan deh percaya dirinya --‘) 

Joon Soo mengatakan kepala bagian belakangnya sakit, Tae Hee sadar bahwa itu ulahnya (ya iyalah, kejedot ma trail kereta dorong), jadi dengan segera Ia menyuruh Joon Soo tidur. Saat istrinya sudah tidur, Joon Soo bangun dan menuju kamar putrinya.
So Ra sudah tertidur dan itu lucu banget ^^. “Tutup dirimu dengan selimut dan tidurlah” ucap Joon Soo sambil menutupi tubuh putrinya yang terlelap dengan selimut. Kemudian Ia menciumnya (saat-saat ini barulah Joon Soo keliatan keren, yah entah dia mencintai Tae Hee atau tidak yang pasti Dia masih mencintai putrinya dan itu…lumayan keren, hm…).
Dengan setelan jas putih, Goo Yong Shik kelihatan sangat keren ^^. Ia sedang minum (entah teh atau kopi, tapi sepertinya kopi) di tempat duduk depan perusahaannya.
Karyawan dari tim perencanaan tampak duduk-duduk di dekat tempat pria itu sekarang berada, maksudku berada pada jarak yang ‘pas’ untuk menguping, he.
Ki Ppeum: “Kau tahu katanya Direktur Restrukturisasi itu sangat tampan, pernahkah kalian mendengar tentang Kkot Peun Nam, itu digunakan untuk menyebut seorang pria yang lebih tampan dari bunga, dan kau tahu aku mendengar dia tampak luar biasa jika menggunakan jas”
Dan seketika itu juga Yong Shik menatap jas-nya, hm… mulai kesenengan nih dia disanjung-sanjung (hahaha, tapi faktanya kan memang kayak gitu ^^).
Look, Look ^^
Smile, Smile ^^
Ki Ppeum: “Kau tahu, di drama-drama biasanya seorang pria kaya akan jatuh cinta pada gadis biasa yang imut sepertiku ini dan ketika pria itu sulit mendapatkan gadis itu, pria itu akan berkata kau wanita pertama yang memperlakukanku seperti ini, aku mencintaimu,”
Manager Kang berkata bahwa mereka terlalu banyak menonton drama dan menurut berita yang Ia dengar bahwa Direktur Restrukturisasi sangat tidak sopan. Dan Yong Shik langsung menunjukkan wajah tidak sukanya ketika mendengar hal itu. Tapi Ki Ppeum dengan baik hati membela bahwa seorang Bad Guy itu sangat keren. Langsung saja Manajer Kang pasang tampang dan berkata bahwa sebenarnya sangat banyak yang mengatakan bahwa Ia Bad Guy .
Ki Ppeum: “Untuk menjadi seorang Bad Guy yang keren, kau harus punya tampang dan uang, jika kau tidak memiliki tampang yang baik dan perilakumu buruk, itu akan sangat sulit untuk menikah,” 

Tiba-tiba saja Kang Woo datang dan memanggil Yong Shik “Direktur, apa yang kau lakukan disini?” Semua karyawan terkejut, terutama Manager Kang karena Ia sudah menjelek-jelekkan Yong Shik tadi.

“Pernahkah kau mendengar tentang Kkot Peun Nam?” Kang Woo berkata Ia tidak pernah,
“Aku adalah seorang Kkot Peun Nam” Yong Shik berjalan menjauh sambil tersenyum lebar. Kemudian Ia mengerling ke arah gadis-gadis karyawan itu. (Melting ^^).
Manager Oh Dae Soo juga mendapatkan panggilan dari Ruangan di lantai 11 (Ruang Interview). Dia terkejut, tidak hanya dirinya, namun Yoo Kyung juga dipanggil hari itu.
Manager Oh berusaha menjelaskan kondisi keluarganya pada pewawancara mengenai masalah yang Ia hadapai, namun sepertinya Ia tidak mengerti apa yang dikatakan oleh Manager Oh. Ternyata pewawancara itu hanya sebagai kedok, karena sesungguhnya yang melihat proses wawancara itu adalah Yong Shik melalui web cam.
Saat melihat Yoo Kyung yang sedang menangis, Yong Shik terenyuh, Ia berkata bahwa Ia tidak kuat melihat seorang gadis menangis. 

Kang Woo: “Untuk saat ini hatimu hanya sedang menunjukkan diri karena situasi emosional yang terjadi, itulah kenapa air mata bisa mengalir, bersimpati pada mereka untuk sesaat akan bagus, maka mereka akan merasa terhibur, emosi mereka akan tenang, itu contoh yang bagus” (ternyata dia lagi baca Koran, trus bacanya keras-keras) 
Yong Shik: “Kau adalah pembicara yang baik,”
Karena ini Interview yang kedua, karyawan pasti sedang depresi karena harus mengundurkan diri atau dipecat, Kang Woo mengusulkan untuk mengadakan makan malam. Yoon Shik yang ingin segera kembali ke Amerika hanya mengiyakan usul Sekretarisnya itu.
Semua karyawan yang akan ‘akan’ ditindak lanjuti (maksudnya di PHK) tampak lesu hari itu. Tidak ada yang menganggap bahwa jamuan yang dilakukan Yong Shik menggugah selera mereka. Joon Soo mencoba untuk melihat ke arah Yong Shik, namun tampak Yong Shik yang tidak mau menghiraukan Joon Soo.
Kang Woo berkata pelan ke arah Yong Shik bahwa Ia harus segera memulai acara makan malamnya. Yong Shik berpidato singkat agar semua orang tidak merasa canggung dan berperilakulah seperti biasanya, berbicaralah sesuka mereka.Setelah Ia berpidato, beberapa orang mencari muka dan menuangkan minuman ke dalam gelasnya. Joon Soo ingin melakukan hal yang sama, hanya saja selalu keduluan orang lain, akhirnya dia hanya menuangkan minuman itu untuk Yoo Kyung.

Tae Hee bertemu dengan Baek Yoo Jin di supermarket. Tae Hee marah, karena menurutnya Baek Yoo Jin-lah penyebab suaminya mendapat panggilan interview dari perusahaan. Ia menyuruh Baek Yoo Jin agar professional, jangan sangkutpautkan masalah mereka di masa lampau dengan suaminya.
Kemudian Tae Hee mulai mengatakan hubungan ‘ayah-anak’ antara suaminya dan Direktur Yong Shik. Jadi sudah pasti suaminya tidak mungkin bernasib buruk hari ini. Apalagi Direktur Restrukturisasi memperlakukan suamiku seperti ayahnya sendiri. Dengan tersenyum Baek Yoo Jin menjawab “Benarkah? Lantas kenapa dia memberikan suamimu nilai nol saat interview pertama jika dia benar-benar dianggap ayah?”
Tae Hee: “Apa?”
Yoo Jin: “Ya, jika dilihat dari nilainya, meski Ia mengikuti Interview yang kedua, Ia akan jadi yang pertama yang tereliminasi,” 
Yoo Jin kemudian pergi, Tae Hee tak percaya, Ia mengambil handphone-nya dan segera menghubungi Yoo Kyung. Yoo Kyung bercerita bahwa sekarang Ia sedang makan malam dan ini sangat menyakiti harga dirinya, ini seperti memberi makan babi sebelum disembelih. Mendengar hal itu segera Tae Hee menuju ke tempat makan malam itu.
Bon Joon Soo akhirnya mendapatkan kesempatan untuk duduk disebelah Yong Shik. Ia menceritakan sedikit ketakutannya kemarin mengenai interview itu.



Yong Shik: “Kau adalah orang terdekat CEO kan?”
Joon Soo: “Ah! Itu karena aku menghormatinya, makanya aku ingin jadi orang terdekatnya”
Yong Shik: “Bukankah kau juga bilang bahwa kau akan minum bersamanya?” 
Joon Soo: “Bukankah kita sedang minum sekarang? ayo kita minum!”
Bon Joon berkata bahwa Negara kita ini hanya sebesar telapak tangan. Kemudian dia mulai memuji cara berpakaian Yong Shik yang keren dan wajahnya yang tampan (memang, he…). “Kenapa aku baru menyadarinya? Kau sangat ekstravagansa, kau benar-benar tampak seperti anak orang kaya, kau tampak sangat hebat, hahaha… kau tahukan hubungan kita ini,”
Yong Shik terdiam “Kita?” Kemudian flashback lagi di saat-saat wamil dulu. Bon Joon Soo sangat suka menyiksa dirinya.
Saat Yoon Shik mengaku sebagai anak orang kaya, dia malah dipukuli, karena menurut Joon Soo tidak ada anak orang kaya yang memiliki kesadaran untuk wamil. Kemudian Ia menyuruh Yong Shik mengepalkan tangan dan meletakkannya di depan mata.
Yong Shik: “Jika kembali mengingat masa-masa itu…”
Joon Soo: “Ah! apa yang harus diingat? Itu sudah kejadian yang lalu,”

Yong Shik: “Korea Selatan benar-benar sebesar telapak tangan. Sekarang kita punya kesempatan…”
Joon Soo: “Kesempatan?”
Yong Shik: “seperti sekarang, duduk dan berbicara tentang masa lalu"

Bon Joon Soo tertawa, kemudian Yong Shik menyuruh Joon Soo untuk mengepalkan tangan dan meletakkannya di depan matanya. Joon Soo ragu-ragu, namun akhirnya melakukan hal itu juga.
Seperti dirinya dulu, Goo Yong Shik bertanya apa yang Ia lihat dan dengan segera Bon Joon Soo menjawab “Tidak ada”. “Tentu saja, turunkan tanganmu”. Joon Soo agak malu-malu, mungkin malu atas sikapnya pada Yong Shik dulu. Yoo Kyung datang dan mengatakan pada Joon Soo bahwa istrinya ada diluar.
Joon Soo langsung bertanya maksud kedatangan istrinya kesana. Tae Hee marah bagaimana mungkin Joon Soo mengatakan bahwa anak itu adalah budakmu? Dia tidak berani melihat matamu? Dan dia seperti anak bagimu? Lantas kenapa dia memberikan nilai nol pada interview pertamamu? “Cepat ambil tasmu dan pergi”.
Sebenarnya Joon Soo ingin pergi, namun Ia dengan tegas bilang tidak mau! Jika dia ingin aku untuk minta maaf, aku akan melakukannya, jika dia ingin aku untuk berlutut, aku akan melakukannya, aku tidak ingin dipecat, aku akan menghasilkan uang untukmu dan So Ra. (wah! gentle tumben si Joon Soo ini).
Akhirnya Joon Soo kembali ke tempat makan malam. Yong Shik menyuruhnya untuk duduk disebelahnya, semua orang memandang ke arahnya. Yong Shik langsung menyerahkan gelas ukuran sedang pada Joon Soo dan mengisinya penuh dengan bir. Joon Soo terkejut dan Yong Shik menyuruhnya menghabiskan bir itu dalam sekali teguk.
Habis gelas pertama, kembali Yong Shik mengisi gelas itu hingga penuh. Joon Soo sebenarnya tidak kuat, tapi dia harus meminumnya dan dipaksanya juga untuk meminum gelas kedua. Tapi dia hampir saja muntah saat itu, perutnya mual. Semua pegawai menatapnya dengan iba.
Saat kembali Yong Shik mengisi gelas yang ketiga, sebuah tangan mengambil gelas itu dari tangan Joon Soo dan itu adalah Tae Hee! Wanita itu langsung meminum bir di dalam gelas sampai habis. Yong Shik (sedikit) terpukau. 
Setelah menghabiskan satu gelas, Tae Hee mohon maaf dan memperkenalkan dirinya sebagai istri Bon Joon Soo. Dia juga menjelaskan bahwa perut Joon Soo tidak kuat jika diberi terlalu banyak minuman beralkohol. “Kalian berdua bicaralah, aku akan meminum bagian suamiku,”
Yong Shik mempersilahkan Tae Hee untuk menggantikan Joon Soo, kemudian Tae Hee menatap lama ke arah Yong Shik. “Kenapa anda tampak familiar Direktur? Apa kita pernah bertemu sebelumnya?”
Yong Shik: “Aku baru pertama kali melihatmu…bagaimana kalau aku menuangkanmu minumannya” 
Tae Hee: “Baiklah,”
Tae Hee agak ragu-ragu untuk meminumnya, Bon Joon Soo juga cemas, namun terpaksa Tae Hee harus meminumnya juga. Setelah selesai dengan tegas Tae Hee meminta minumannya lagi. Bahkan sampai semua karyawan pada mabuk, Tae Hee masih berusaha terus untuk meminummya. 

Tae Hee benar-benar sudah mabuk berat. Setelah menghabiskan satu gelas, Tae Hee mulai bicara dalam keadaan mabuk. 
Tae Hee: “Hei, bicaralah pada Direktur, aku sudah mau menanggung minuman bagianmu, aku memberimu kesempatan untuk bicara” 
Joon Soo: “Itu tidak apa-apa, kau sudah mabuk berat, ayo kita pulang,” 
Tae Hee: “Tunggu dulu! Sayang, bukankah ada sesuatu yang harus kau katakan?"
Tae Hee: “Dari lahir kau sudah mendapat tempat A” 
Yong Shik: “Apa?”
Tae Hee: “Aku sudah lama hidup, di dunia ini ada 2 tipe orang, A dan B, jangan katakan padaku bahwa kau tidak tahu perbedaannya, mungkin karena kau bersekolah di luar negeri jadi kau tidak mengetahuinya? Seperti Direktur yang tidak perlu melakukan apa-apa, hanya perlu bergantung pada seorang ayah, kau bisa duduk disini…semua orang yang lebih tua darimu harus berlutut,”
Tae Hee memukjul meja dan melanjutkan “Semua orang seperti suamiku sudah bekerja dengan kesetiaan tinggi, jika kau menyuruh mereka untuk berlutut, maka mereka akan berlutut, jika kau menyuruh mereka keluar, maka mereka akan keluar, apakah ini lucu?”


Tae Hee: “Aku yakin semua orang setuju padaku, bahwa kau mengambil uang dari perusahaan dan membuang mereka semua, kau bisa menghasilkan makanan yang enak dan akomodasi,”
Semua karyawan manggut-manggut dan menyetujui perkataan Tae Hee, bahkan Yoo Kyung sempat bertepuk tangan. Tapi karena tidak ada yang mengikutinya, Ia diam.
Tae Hee: “Jangan melakukan hal-hal bodoh seperti pertemuan hari ini, tidakkah ini gila? kau memasukkan semua orang yang memiliki nasib yang sama kemari dan berusaha membuat mereka saling megerti satu dan yang lainnya,”
Kang Woo merasa bersalah, kemudian Yong Shik dan dia saling pandang.
Tae Hee: “Hey! Orang A! Apakah kau merasa nyaman? Berusaha membuat agar tidak terlalu sakit, kau tidak mengerti sepenuhnya! Kau…tidak tahu…” dan Tae Hee tertidur.
Bon Joon Soo berusaha membangunkan istrinya, setelah itu Ia minta maaf pada Yong Shik dan memapah istrinya pulang. Yong Shik hanya memandang kepergian mereka, masih tidak percaya.
Bon Joon Soo tidak habis bagaimana mungkin Tae Hee bisa membuat Ia gila seperti ini, sekarang Ia malah tertidur. Dan kembali ahjumma (yang waktu Joon Soo mabuk) melihat Tae Hee mabuk. Hm… apa ya kira-kira yang Ia pikirkan, hahaha… keluarga aneh.

Di mobilnya, Goo Yong Shik marah-marah di depan Kang Woo. 

Yong Shik: “Dasar ahjumma yang aneh, kenapa Ia menegurku di depan banyak orang? karena wanita itu, aku jadi merasa bertemu dengan orang tua yang baik, aku merasa seperti menjadi orang berdarah dingin dan hina,”
Kang Woo: “Itu memang benar” (dengan wajah tanpa dosa) 
Yong Shik: “Arg! Kenapa kita harus mengadakan makan malam? wanita itu bahkan tahu dimana tempat makan malamnya,”
Kang Woo: “Ya, dia pintar,” 
Yong Shik: “Apa dia pikir aku tidak lelah? Aku juga lelah”
Kang Woo: “Ya, kalau kau tidak melakukannya maka credit card mu tidak akan dikembalikan oleh Presdir, kau memang Direktur, tapi kekuatan apa yang kau miliki? Kau hanya wayang”

Yong Shik marah atas perkataan Kang Woo dan mencari cara untuk memukulnya, tapi tidak jadi. Kemudian Yong Shik menanyakan handphone yang Ia minta Kang Woo untuk membelikannya. Dengan tenang Kang Woo menjawab bahwa Ia belum membelikannya, Ia sibuk hari ini (aduh! ini kok sekretarisnya lebih sibuk, hebat, hebat ^^).
Yong Shik: “Ish! Apa kau mau dipecat?”
Kang Woo: “Ah! Itu menakutkan (perlu digarisbawahi bahwa ekspresi Kang Woo benar-benar biasa-biasa saja), jadi sekarang memang ada yang namanya Orang A dan Orang B”
Yong Shik: “Hey! Stop membicarakan tentang orang A dan orang B!”
Dirumahnya, Tae Hee terbangun setelah Bon Joon Soo memberinya air putih (lihat dong caranya Bon Joon Soo bangunin Tae Hee, baik banget, enggak kayak Tae Hee dulu bangunin dia pake es batu, hehehe). Tae Hee terkejut setelah Joon Soo berkata bahwa Ia sudah berbicara banyak di acara makan malam itu. Pembicaraan yang sangat buruk. Tae Hee benar-benar terkejut dan merasa bersalah. Bon Joon Soo berkata bahwa Ia seolah-olah akan mati, setelah kejadian ini bagaimana mungkin Ia bisa menyelamatkan diri di kantor? (Poor Joon Soo, hm…) 
Tae Hee minta maaf pada suaminya, kemudian dengan pelan Ia bertanya “Apa yang sudah aku katakan saat itu? Apa itu dapat mempengaruhi interview keduamu?” (kayaknya dia bener-bener enggak inget --‘). Bon Joon Soo sedikit teriak, kemudian Tae Hee membalasnya “Sepanjang kamu tidak menandatangani surat pengunduran dirinya, perusahaan tidak akan bisa memecatmu secara hukum,” kemudian Tae Hee tertidur.
Bon Joon Soo sekarang sedang menghadapi Interview keduanya. Sekretaris Kang menanyakan kesiapan Joon Soo untuk menandatangani surat pengunduran dirinya. Dengan pelan Joon Soo berkata bahwa Ia tidak akan menandatanganinya.

Kang Woo: “Jika kau mau menandatanganinya, maka kau akan mendapat tunjangan selama tiga bulan pertama, jika kau menolak, maka semua ini akan hilang,”
Joon Soo: “Aku tidak peduli, lagipula aku tidak ingin meninggalkan perusahaan,”
Sekretaris Kang mulai membeberkan kesalahan yang telah dilakukan oleh Joon Soo, mulai dari dia yang menggunakan card perusahaan untuk mentraktir teman-temannya dan juga Joon Soo yang secara berkala mengambil produk kosmetik perusahaan untuk dijual secara pribadi (yang ini dipakai sama Tae Hee buat acara facial di rumahnya). Joon Soo berkata bahwa tidak hanya dia yang melakukan hal itu, kenapa hanya dia yang dipecat karena alasan itu? 
Kang Woo: “Kau tahu pada akhirnya perusahaan juga harus memecatmu karena masalah ini dan kau tidak akan mendapatkan tunjangan apa-apa, namun jika kau menandatangani surat pengunduran dirimu, maka kau akan tetap diberikan tunjangan selama 3 bulan.
Bon Joon Soo hanya diam.

Tae Hee sedang melakukan facial gratis di rumahnya. Sekalian meminta Ibu-Ibu untuk mencoba produk terbarunya yang terbuat dari labu. Salah satu Ibu disana berkata bahwa Ia mencoba menghubungi Tae Hee, tapi Ia malah langsung menutup telepon. Tae Hee menjelaskan bahwa handphone tertukar, saat itulah Ia kembali meningat wajah Yong Shik dan Ia sadar dimana mereka pernah bertemu sebelumnya.
Tae Hee dan Yoo Kyung bertemu dan Tae Hee menceritakan insiden tertukarnya handphone milik Tae Hee. Kemudian Ia menanyakan kabar suaminya. Yoo Kyung berkata bahwa hari ini adalah hari Interview yang kedua.
Kang Woo menyuruh agar Joon Soo segera memberikan keputusannya. Joon Soo hanya diam. Yong Shik bangkit dari tempat duduknya dan melangkah pergi diikuti oleh Sekretaris Kang. Joon Soo kemudian berdiri dan berlari mengejar rombongan itu. Tae Hee yang waktu itu sedang berjalan melihat hal itu, Iapun segera bersembunyi dan melihatnya dari jauh.
Joon Soo: “Yon Shik!”

Kang Woo: “Jika ada hal yang ingin kau katakan, bicaralah padaku,”
Joon Soo: “Tunggu sebentar, ada sesuatu yang harus kukatakan pada Yon Shik secara pribadi,”
Yong Shik: “Katakan saja,”
Joon Soo: “Aku sangat minta maaf soal yang waktu itu, jika ada yang kurang nyaman, aku harap kita bisa membicarakannya sekarang,”

Yong Shik: “Jika kau membicarakan tentang makan malam yang kemarin, itu tidak apa-apa,”

Yong Shik akan pergi, tapi Joon Soo menahannya dan bertanya apa yang harus Ia lakukan? Apakah Ia harus berlutut? “Jika tidak, pukulah aku,” Yon Shik merasa risih dan Tae Hee menatap iba ke arah suaminya. Joon Soo terus bertanya apa yang harus Ia lakukan? Ia akan melakukan semuanya.

Go To Episode 5
 
;